Hadiah Valentine Berubah Jadi Seks Panas

“Puncak kelas, tapi kamu tidak bisa mengambilnya?”

“Kita semua tahu siapa yang akan menjadi juara kelas jika kamu tidak pergi.”

“Kurasa begitu. Kami pergi ke lantai dansa dan melanjutkan pesta pribadi kami. Aku merasa seperti bejana suci yang dibicarakan pendeta di gereja. Kami bertiga menari, bernyanyi, menggoyangkan payudara, dan menggunakan tongkat dansa untuk melatih gerakan seksi kami. Rasanya menyenangkan memiliki banyak tangan di tubuhku. Keluarga Lifestyle yang baik dan kau sangat mempercayainya. Ayah pikir itu akan menjadi malam yang mendidik bagi teman-temanku. Aku kembali ke kamarku dan pelayanku membasahi tubuhku di bak mandi dan mengoleskan minyak penyembuh ke pantat dan vaginaku. Kau boleh keluar.”

Aku merasakannya terbentuk dan rangsangan berlebihan yang dipadukan dengannya dengan cara yang paling indah. Perlahan-lahan para lelaki itu berhenti muncul dan Naomi dan Tasha menjilati vagina dan pantatku hingga bersih. Black Heart!”

Sebelum aku menyadarinya, sebuah penis telah masuk ke tenggorokanku dan semuanya dimulai.