"Senang sekarang?" tanyaku. "Tapi aku perlu keluar, Bu," Jodie menjelaskan, "Tentunya lebih baik bagiku untuk bercinta di tempat yang nyaman, hangat, dan aman?"
"Tapi dia laki-lakiku!" protes Mary. "Kau harus memerasnya seperti ini," jelas Mary, "Berlatihlah meremas cukini dengan otot vagina seperti yang biasa kulakukan." dan dia melakukannya, membuatku melayang ke surga ketujuh. "Ayah, kau membuatku takut," protes Jodie saat aku memeluknya dan mulai memasukkan ibu jariku ke dalam vaginanya. Aku menatap Mary dan dia memegang tangan Jodie dan menangis. Dia bergoyang-goyang membangunkanku untuk mencapai klimaks dan kemudian kembali turun sampai akhirnya dia membiarkanku mengosongkan testisku yang sakit sementara Jodie melihat dengan diam tercengang. "Kau tidak boleh keluar dengan penampilan seperti itu," Mary, pasanganku berteriak pada Jodie, putrinya saat aku duduk menonton TV.